PERSAHABATAN KITA
TEMA : Persahabatan
Tokoh : Dwiki sebagai Adrian
Nurma sebagai Liya
Agnes sebagai Amila
Fiqih sebagai Fitri
Dewi sebagai Via
Adrian, Liya, Fitri dan Amila adalah empat anak SMA yang bersahabat sejak mereka kecil. Tapi, semenjak mereka menginjak bangku SMA, persahabatan mereka sedikit merenggang. Sebagaimana remaja lainnya, mereka sedang menghadapi fase hidup paling emosional. Mereka sibuk dengan urusan mereka masing-masing. Adrian yang sibuk dengan geng motor dan pacarnya, Via. Liya yang sibuk dengan gemerlap kehidupan model, Amila yang selalu memikirkan klub olimpiadenya, dan Fitri yang begitu aktif menghasilkan karya ilmiah.
Dengan begitu, di antara mereka sudah jarang berkumpul seperti sebelum mereka masuk SMA. Dua tahun yang mereka jalani terus begitu, persahabatan sangat dikesampingkan. Hanya sesekali mereka berkumpul di sekolah. Selebihnya jarang, bahkan nyaris tidak pernah.
Amila, sangat menyadari persahabatan mereka sudah merenggang. Dan Amila berusaha keras untuk mengembalikan persahabatan mereka lagi. Suatu hari, Fitri menemui Amila di kelasnya. Awalnya Safitri hanya ingin ngobrol sama Amila. Tapi Amila justru membahas tentang persahabatan mereka. Dan mereka berniat untuk mengembalikan persahabatan mereka itu.
Di hari berikutnya, Amila dan Fitri berencana untuk menemui Liya yang sekarang bergaul dengan orang-orang tenar se-SMA. Seperti Via. Saat mereka menemui Liya dan memintanya untuk datang ke rumah Amila hari minggu nanti, Liya justru menolak dengan alasan ingin hunting sepatu bersama Via. Awalnya Amila dan Fitri patah semangat. Tetapi mereka yakin, Adrian mau diajak kumpul di rumah Amila.
Mereka pun menemui Adrian, tidak jauh berbeda dengan Liya, Adrian menolak untuk datang ke rumah Amila dengan alasan pagi dia ingin bertemu dengan geng motornya. Dan siangnya dia akan jalan-jalan dengan Via. Amila dan Fitri benar-benar kesal dengan kedua sahabatnya. Dan terang saja mereka jadi sangat membenci Via. Liya dan Adrian pasti berubah gara-gara dia.
Akhirnya mereka memutuskan untuk menemui Via agar dia menjauhi Liya dan putus dengan Adrian. Jelas saja Via tidak mau, karena dia merasa dia tidak membuat Adrian dan Liya jadi jauh dari Amila dan Fitri.
Dengan tuduhan seperti itu, Via ingin membuktikan kepada Amila dan Fitri bahwa dia dapat mengubah Adrian untuk tidak ikut balapan liar lagi dan meminta Liya untuk tetap mementingkan persahabatan mereka tanpa meninggalkan dunia model. Sebisanya Via mengatur pertemuan antar 4 sahabat itu.
Saat pertemuan itu terwujud, mereka saling diam. Sampai akhirnya Amila membuka pembicaraan. Amila berkata bahwa persahabatan mereka jauh lebih penting dari kesibukan mereka sendiri. Mereka pun mulai saling terbuka satu sama lain. Dan inilah mereka…4 sahabat yang memiliki sifat berbeda. Namun tetap dapat bersatu.
Dialog:
Di suatu pagi, Amila duduk menyendiri di kelas dengan buku fisika di tangannya. Tapi tiba-tiba Fitri datang menghampirinya.
Fitri : Heii…ngelamun aja kamu. Sibuk amat sih kayaknya??
Amila : (tersenyum) iya lagi belajar buat seleksi besok.
(terdiam sejenak) Fit, kamu ngerasa nggak sih sekarang kita mulai jauh. Sibuk sendiri-sendiri.
Fitri : Iya sih Mil, aku juga ngerasa gitu. Liya sibuk sama dunia Modelnya, Adrian heboh dengan geng motor dan pacarnya, kamu sibuk sama olim.
Amila : Dan kamu sibuk sama karya Ilmiah kamu (sambil tertawa kecil)
Fitri : Yah gitu lah Mil, rasanya nggak mungkin kita kayak dulu lagi.
Amila : Pasti bisa kok Fit. Kita harus ngomong baek-baek sama Liya dan Adrian. Kita ajak mereka ngumpul yuuk. Di rumahku.
Fitri : Boleh juga. Yuk kita temuin Liya.
Amila dan Fitri pun datang menemui Liya yang sedang ketawa-ketiwi sama teman barunya.
Amila : Liya, kita mau ngomong sama kamu.
Liya : Tumben kalian nemuin aku. Mau ngomong apa? Ngomong aja.
Fitri : Udah ikut aja. (sambil menarik lengan Liya)
Liya : (dengan muka yang jutek) Mau ngomong apa cepet!
Amila : Kita mau ngajak kamu kumpul bareng Adrian juga di rumah aku.
Liya : Kapan?
Fitri : Hari minggu.
Liya : Aduh nggak bisa. Aku mau hunting sepatu bareng Lutfiani.
Fitri : Ya udah kapan bisanya? (sedikit kesal)
Liya : Nggak tau juga sih. Nanti deh kapan-kapan.
Fitri : …(sambil melihat Liya yang kembali duduk dengan Via)
Keesokan harinya…
Amila dan Fitri berencana menemui Adrian hari ini.
Amila : Adrian….
Adrian : (menengok ke belakang) apa?
Fitri : Kita kumpul yuk di rumah Amila. Hari minggu.
Adrian : Gue nggak bisa. Pagi-pagi gue mau ngumpul bareng anak-anak geng motor.
Amila : Siangnya?
Adrian : jalan-jalan bareng Via doong…
Fitri : ya udahlah Mil, emang nggak ada yang bisa diandelin mereka itu. (sambil menarik Agmila pergi)
Semuanya berantakan. Adrian dan Liya benar-benar sibuk dan tidak ada waktu sedikitpun untuk bertemu dengan mereka. Amila dan Fitri pun sedikit kesal.
Fitri : bener-bener mereka!!
Amila : aku rasa mereka berubah karna si Via itu. Nurma nggak bisa karna pergi sama dia. Adrian juga gitu.
Fitri : kamu bener Mil. Kita perlu ngedatengin tuh ketua MPK.
(mereka berdua pun berjalan menemui Via yang saat itu sedang sendiri)
Amila : gara-gara kamu Liya dan Adrian berubah. Ada salah apa sih kita sama kamu?
Via : (gelagapan) maksud kamu apa? Aku nggak mengubah siapapun.
Fitri : kita minta kamu jauhin Liya dan putusin Adrian.
Via : maksud kamu apa? Aku nggak bisa mutusin Adrian.
Fitri : kita nggak mau tau. Gara-gara kamu persahabatan kami jadi hancur.
(Amila dan Fitri pergi meninggalkan Via)
Via : kok jadi aku yang disalahin? Aku harus ngebuktiin ke mereka kalo aku bisa ngembaliin Adrian dan Liya seperti yang mereka mau tanpa aku pergi dari Adrian dan Liya.
(pergi menemui Adrian, pacarnya)
Via : Adrian, aku mau ngomong.
Adrian : ngomong apa sayang?
Via : gimana kalo kita ketemuannya pagi minggu aja. Ya??
Adrian : ohh… bisa-bisa. Ntar aku batalin ketemu sama anak geng.
Via : jangan lupa ya??
Adrian : (mengangguk)
Pada hari minggu,
Fitri tetap pergi ke rumah Amila meskipun tanpa Liya dan Adrian.
Amila : ahh Fit. Bener kata kamu. Kita nggak bakal bisa kayak dulu lagi.
Fitri : kalo kata aku ini terlambat Mil. Seandainya kita ngelakuin hal ini setahun yang lalu. Persahabatan kita pasti masih bisa dislametin.
tiba-tiba bel rumah Amila berbunyi…Amila pun bergegas membukakan pintu.
Amila : (tercengang) Adrian?
Via : boleh masuk?
Amila membiarkan mereka masuk tanpa berkata apa-apa.
Adrian : Eh ada Fitri juga. Kamu sengaja ya ngebuat semua?
Via : (tersenyum) iya dong…aku kan nggak mau dibilang ngerubah kamu dan Nurma.
Fitri : terus Liya mana?
Liya : Permisi…
Amila : (lagi-lagi tercengang) Liya?
Adrian : Aku rasa kalian semua perlu ngomong satu sama lain. Aku tinggal ya??
Fitri : nggak, kamu tetap disini.
Via pun duduk kembali di tempat duduknya dengan pasrah. Namun keadaan hening. Tidak ada yang berbicara.
Via : kayaknya percuma ya aku ngatur kalian ketemu kalo kalian diem-dieman gini.
Amila : udah waktunya kita perbaikin persahabatan kita. Kita udah nggak pernah ngumpul di sekolah dan di luar sekolah. Jujur, aku nggak seneng dengan keadaan kayak gini.
Fitri : aku setuju sama Amila. Apa kalian mau kita kayak dulu lagi?
Liya : Tapi aku sibuk.
Fitri : emang kamu kira aku dan Amila nggak sibuk? Dan kamu pikir, artis itu nggak punya sahabat? Pejabat juga nggak punya sahabat gitu?
Adrian : elo berdua nggak terlalu sibuk.
Amila : kalian berdua yang membuat kesibukan sendiri.
Fitri : justru persahabatan itu dibutuhkan disaat seperti itu. sahabat bisa jadi motivator, penyemangat.
Via : iya Yan, Ya. Kalian berdua seharusnya mengahrgai persahabatan kalian. Aku aja pengen banget punya sahabat kayak kalian semua. Masa kalian mau menyia-nyiakan semua yang justru jadi mimpi aku?
Liya : iya sih, maafin aku ya Fit, Mil, Yan.
Adrian : gue juga minta maaf.
Amila : (sambil mengacungkan kelingking) berarti kita bersahabat lagi dong?
Dan mereka berempat pun saling mengkaitkan jari kelingking mereka.
Fitri : kamu nggak ikutan Vi?
Via : (menggeleng) aku bukan sahabat kalian.
Amila : mulai sekarang kamu sahabat kita juga. Kamu yang mengembaliin persahabatan kita.
Via : (tersenyum) okee…
The end...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar